Kurikulum Merdeka telah resmi menjadi acuan pendidikan nasional di tahun ajaran 2025/2026. Di tengah berbagai pendekatan baru yang diperkenalkan, istilah pembelajaran mendalam atau deep learning menjadi perbincangan hangat di kalangan guru dan pemerhati pendidikan. Tapi, sebenarnya, apakah pembelajaran mendalam ini sudah masuk dalam regulasi kurikulum nasional secara resmi?
Apa Itu Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang menekankan proses belajar secara sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful). Murid diajak tidak sekadar menghafal, melainkan memahami konsep secara utuh dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Apakah Sudah Masuk Kurikulum Nasional?
Hingga pertengahan tahun 2025, belum ada Peraturan Menteri Pendidikan yang secara resmi mengatur pembelajaran mendalam sebagai bagian kurikulum wajib. Kurikulum Merdeka yang diatur dalam Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 memang memberi ruang fleksibel, namun belum menyebutkan deep learning secara eksplisit.
Langkah Awal yang Sudah Ditempuh Pemerintah
- Pada awal 2025, Kemendikdasmen menerbitkan naskah akademik pembelajaran mendalam.
- Modul pelatihan untuk guru mulai disusun dan disebarkan ke ribuan sekolah.
- Pelatihan guru untuk 60.000 sekolah sebagai persiapan implementasi TA 2025/2026.
Pembelajaran Mendalam Masih Bersifat Opsional
Karena belum ada regulasi resmi, maka pembelajaran mendalam saat ini masih bersifat pilihan. Sekolah yang sudah siap dari sisi SDM dan fasilitas bisa mulai menerapkannya, khususnya melalui proyek dan pendekatan kontekstual di kelas.
Peran Guru dalam Transisi Ini
Sebagai guru, kita tidak harus menunggu regulasi turun untuk mulai berubah. Kita bisa memulai dari hal kecil: memberi ruang dialog di kelas, mengurangi hafalan, mengajak murid berpikir dan bertanya. Pembelajaran mendalam bisa dimulai dari cara kita membangun hubungan belajar yang bermakna dengan murid-murid.
Kesimpulan
Pembelajaran mendalam memang belum masuk ke dalam peraturan resmi Kurikulum 2025, tapi arahnya jelas: pendidikan Indonesia menuju pembelajaran yang lebih kontekstual, bermakna, dan membentuk karakter. Sambil menunggu regulasi formal, tidak ada salahnya kita bersiap dari sekarang.
EmoticonEmoticon